Sabtu, 14 Maret 2009

BAHASA GAUL

“Bahasa gaul? Gw banget!” itulah slogan yang seringkali diucapkan para remaja masa kini di Indonesia. Kabarnya bahasa gaul tidak hanya mewabah dikalangan remaja saja, tetapi sering juga digunakan oleh para orang tua jaman sekarang. Mungkin banyak orang yang tidak mengetahui sejarah dan bagaimana berkembangnya bahasa gaul di Indonesia. Nah, pada kesempatan ini kami akan mencoba untuk belajar membahas tentang bahasa gaul atau bahasa prokem.
1. Pengertian bahasa gaul
Bersumber dari Wikipedia Indonesia (id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_gaul) bahasa gaul adalah bahasa yang senantiasa berkembang sebagai bahasa pergaulan. Selain itu dalam situs Lubis Grafura (lubisgrafura.wordpress.com/) menyatakan bahwa bahasa gaul merupakan variasi bahasa non resmi yang memiliki karakteristik yang biasanya berupa singkatan dan kosa kata. Jadi dapat ditarik kesimpulan yang dimaksud dengan bahasa gaul ialah variasi bahasa yang senantiasa berkembang, bersifat sementara, dan biasanya berupa singkatan dan kosa kata baru. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya variasi bahasa, meliputi tempat, waktu, situasi, dan pemakainya.
2. Sejarah bahasa gaul
Konon katanya menurut sebuah sumber bahasa gaul mulai muncul pada akhir tahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai bahasanya anak jalanan dan para preman. Salah satu kata yang terkenal pada jaman itu ialah kata “nih yee”. Kemudian bahasa gaul mulai berkembang hingga sekarang.
3. Manfaat bahasa gaul
Katanya, bahasa gaul sangat bermanfaat bagi komunitas tertentu. Adapun beberapa manfaatnya yaitu:
1. Sebagai sarana komunikasi pada komunitas tertentu.
2. Sebagai sarana komunikasi yang non formal kepada lawan bicara, selama lawan bicara mengerti apa yang disampaikan.
3. Sebagai sarana komunikasi intern supaya orang diluar komunitas itu tidak mengerti biasanya berupa sandi dan pengkodean.
4. Sebagai sarana komunikasi yang mudah digunakan dan dicerna biasanya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kerugian bahasa gaul
Selain manfaat, dalam penggunaannya bahasa gaul juga memiliki kerugian dan dampaknya. Berikut beberapa kerugian beserta dampaknya:
1. Dapat merusak generasi pemuda Indonesia. Faktanya, bahasa Indonesia yang formal sekarang jarang lagi digunakan oleh remaja Indonesia.
2. Bahasa gaul dapat digunakan sebagai sandi untuk melakukan tindakan yang negatif.
3. Dapat menimbulkan rasa kurang cinta terhadap bahasa pribumi.
4. Malu jika berbahasa formal.
5. Kurang menjunjung tinggi bahasa persatuan.
6. Jika terbiasa, pemakai dapat lupa akan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.
7. Dapat mengindikasikan sebagai prilaku yang kurang sopan.
5. Bahasa Gaul Versus Bahasa Indonesia
Sekarang, penggunaan bahasa gaul sudah menjadi kebiasaan khususnya di kalangan remaja Indonesia. Terlebih bahasa ini sudah menjadi sesuatu yang wajar untuk digunakan. Jika terus menerus digunakan, bahasa gaul akan menghilangkan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar bisa hilang dari orang yang bersangkutan.
Menurut hasil survei, kini untuk mencari orang-orang yang benar-benar murni menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sudah jarang sekali. Kini sudah banyak yang tidak lagi memperdulikan bahasa yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa Indonesia yang memiliki bahasa sendiri yaitu bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Apa mau bahasa persatuan kita bukan lagi bahasa Indonesia melainkan bahasa gaul nantinya? Dimana letak rasa cinta anda terhadap tanah air? Dimana lagi kita pegang dan pertahankan janji yang diikrarkan para pemuda Indonesia dari Sabang sampai Marauke dalam perjanjian tertulis Sumpah Pemuda? Jawabannya ada pada diri kalian masing-masing.
Jika bahasa gaul terus menerus digunakan secara berlebihan di Indonesia, kita lihat saja manakah yang lebih unggul bahasa gaul atau bahasa Indonesia dalam waktu 5 tahun lagi. Jangan heran jika mungkin nantinya bahasa Indonesia dianggap sebagai bahasa yang non-orisinil karena rakyatnya terus menerus menggunakan bahasa gaul. Jangan heran juga jika mungkin suatu saat bahasa Indonesia dipatenkan oleh negara lain. Capek deh…

2 komentar: